Peter Schmeichel Beredar di Televisi

Copenhagen - Manchester tak pernah melupakan kiper asal Denmark, Peter Schmeichel. Dia dianggap sebagai salah satu kiper terbaik yang pernah dimiliki Manchester United. Bersamanya, "Setan Merah" meraih banyak kejayaan.

Selama 8 tahun membela MU, dia ikut menghadirkan 15 gelar. Gelar-gelar itu antara lain lima trofi Premier League (1992–93, 1993–94, 1995–96, 1996–97, 1998–99), tiga Piala FA (1993–94, 1995–96, 1998–99), empat Charity Shield (1993, 1994, 1996, 1997), satu Piala Liga (1991-92), dan Piala Super Eropa (1991).

Peter Schmeichel

Yang paling mengesankan dia ikut membawa MU juara Liga Champions 1998-99 lawan Bayern Muenchen. Sempat kemasukan, MU akhirnya menang 2-1 dengan dua gol di masa injury time.
Sempat pindah ke Sporting Lisbon, Aston Villa, kemudian dia pensiun di Manchester City pada 2004. Namun, Schmeichel tak begitu saja meninggalkan dunia sepak bola. Dia bahkan beredar di berbagai televisi sebagai komentator. Tercatat, dia sering menjadi komentator di BBC. Dia juga menjadi komentator pertandingan Piala FA antara Manchester United dan Aston Villa, 5 Januari 2008, bersama Gary Lineker, Alan Hansen, dan Alan Shearer.

Di negaranya, Denmark, dia juga sering beredar di TV3 sebagai pengamat atau pengisi beberapa acara. Dia sempat mengisi acara quiz 1 mod 100 (1 lawan 100). Tahun 2008, dia menjadi host acara Discovery Channel, Dirty Jobs. Di TV3 dia menjadi presenter tetap untuk pertandingan Liga Champions hingga kini. Hanya itu kegiatan Schmeichel setelah pensiun? Tidak! Dia memiliki cukup modal ketika pensiun. Dia juga punya peternakan babi. Itu hanya sampingan sebagai hobi. Sesaat setelah meninggalkan MU pada 1999, dia membeli klub Denmark yang pernah dia bela, Hvidovre. Dia mundur pada 2002.

Namun, Schmeichel tetap ingin memiliki sebuah klub. Pada 31 Agustus 2007, Schmeichel mengumumkan keinginannya untuk berinvestasi di klub besar Denmark yang juga pernah dia perkuat, Brondby. Dia menawarkan dana segar 33,5 juta dolar AS (sekitar Rp 322,4 miliar) untuk mengatasi klub itu. Namun, dia ingin menjadi direktur Brondby.

Proposal Schmeichel ditolak manajemen. Meski begitu, dia tak berhenti bermimpi memimpin klub sepak bola. Jadi, jangan kaget jika suatu saat nanti dia menjadi direktur sebuah klub besar, bahkan Manchester United. Dan, itu menjadi cita-cita utamanya.Oh ya, dia juga punya hobi yang tak pernah ditinggalkan. Setelah pensiun dari sepak bola, dia makin rajin bermain golf. Bahkan, dia sering bepergian ke beberapa negara sekadar bermain golf dengan kolega atau menghadiri undangan.

source: bola.kompas.com